Team RRQ saat ini tengah dalam persiapan menuju VCT 2023 Pacific LCQ (Last Chance Qualifier) yang akan mereka jalani di pertengahan Juli 2023.
Salah satu pemain, IGL dari Team RRQ, Saibani “Fl1pzjder” Rahmad mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan saat ia bermain sambil live-streaming di mana ia mendapatkan perlakuan rasisme dari rekan sesama pemain profesional.

Tindakan tersebut dilakukan oleh salah satu pemain dari tim NORTHEPTION yakni pemain dengan IGN, TenTen, pria berkebangsaan Korea Selatan.
Di sela permainan yang ia jalankan, diduga TenTen melontarkan kalimat kasar menyatakan bahwa Bani (sapaan Fl1pzjder) adalah warga India, padahal Indonesia.
Perbuatan TenTen kemudian menyebar di seluruh platform sosial media dan manajemen NORTHEPTION segera mengambil keputusan serta tindakan serius.
Manajemen NORTHEPTION ambil tindakan serius terkait masalah IGL Team RRQ dengan pemainnya

Setelah TenTen mengeluarkan hinaan yang tidak pantas kepada Fl1pzjder, IGL Team RRQ, manajemen tim NORTHEPTION tidak mentolerir hal tersebut dan langsung mengeluarkan pernyataan resmi terkait kasus yang memalukan tersebut.
Pada akhirnya, manajemen tim NORTHEPTION dengan tegas meminta maaf atas kejadian terkait Fl1pzjder serta mengambil tindakan mengeluarkan TenTen dari tim.
“Komentar bernada rasisme seperti itu tidaklah dapat ditolerir dalam kondisi apapun, kami mengambil tindakan serius atas hal ini,” tulis pihak manajemen.
Sebenarnya TenTen merupakan pemain yang cukup gemilang membela NORTHEPTION sejak tahun 2022. Ia mencetak KDA 1,24 pada Split 1 dan 1,22 pada Split 2.

TenTen secara pribadi melalui akun Twitter miliknya mengeluarkan pernyataan resmi, memohon maaf atas apa yang ia sudah lakukan kepada Fl1pzjder.
“Sebagai seorang pemain profesional yang tak luput dari kesilapan saya menyesali apa yang sudah terjadi dan saya tahu itu sulit dimaafkan,” tulisnya. “Saya sudah menerima hukuman dari manajemen tim saya secara mendalam. Saya mohon maaf.”
Tindak rasisme memang beberapa kali terjadi baik di ranah esports maupun olahraga umum dan tentu hal itu tidak dibenarkan dalam kondisi apapun.

Semoga dengan kejadian ini, para pemain Valorant di manapun tidak mengulang kesalahan serupa dan menghormati pemain lain baik di dalam atau di luar game.