META baru Tatsuya Free Fire di FFML Season 8 ternyata memberi dampak besar terhadap beberapa tim, salah satunya adalah MORPH Team.
Sebagai karakter tipe rusher, Tatsuya Free Fire merupakan karakter underrated yang baru populer setelah di-buff oleh Garena.
Secara teknis, skill karakter Tatsuya Free Fire menjadi lebih efektif untuk para rusher terlebih jika diberikan kombinasi skill lain yang mendukung.
Pelatih MORPH Team, Laurensius “Lorenz” Ade Putra membuka cara kerja Tatsuya Free Fire sebagai META baru di W2 FFML Season 8.
Peran penting Tatsuya Free Fire bawa berkah bagi MORPH Team di W2 FFML Season 8
Setelah Match Day 4 W2 FFML Season 8 berakhir, secara eksklusif pelatih MORPH Team memberi respons terkait performa timnya.
“Puji Tuhan tanggapan saya untuk performa tim sangat baik sekali, mereka masih percaya dan respek sama saya sebagai pelatih di mana ketika mereka diminta untuk mencoba skill (karakter) ini itu mereka mau alhasil kami dapat hasil yang besar,” ucap Lorenz.
MORPH Team sebenarnya sudah cukup baik di week 1. Namun, Lorenz menilai timnya ada sejumlah kekurangan yang harus diperbaiki.
Salah satunya, komposisi skill karakter yang masih kurang maksimal. Sebagai pelatih, dia kemudian membawa racikan baru dengan Tatsuya Free Fire.
“Week 1 kami pakai (karakter) A124, Steffie, dan Skyler untuk meng-counter skill Sonia, skill healer terus skill Andrew bisa di-counter A124 tapi hasilnya kurang maksimal,” tambah dia.
“Kami coba referensi dari Liga Thailand (FFPL) kami coba pakai 3 Tatsuya dan 1 A124 dengan gameplay yang harus menyesuaikan dengan skill karakternya yaitu main agresif.”
Lorenz menambahkan, cara kerja Tatsuya Free Fire harus bermain agresif dan berani untuk tampil ketika close-combat fight di medan tempur.
Tatsuya Free Fire sangat efektif untuk mencegah lawan bersembunyi, bahkan mencegah lawan ketika ada dalam posisi ter-knock supaya bisa di-end segera.
“Harus berani close-combat, pick-off 1vs1 dengan banyaknya (pemakaian) Horizaline jadi kalau (musuh) tidak dimajukan atau commit tidak bisa secure kill,” tuturnya.
“Dengan Tatsuya misalnya (musuh) knock 1 (kami) bisa rush ke depan bersama sehingga musuh tidak sempat (melakukan) revive dan kami bisa end. Hal itu efektif untuk gameplay kami di mana jati diri MORPH itu main agresif, cocok dengan komposisi tersebut,” pungkas dia.